KEJANGGALAN PROSEDUR POLITISI JADI GURU BESAR โ‰ - Eko Kuntadhi (Masuk Pak Eko #138)

37,369
0
Published 2024-07-08

All Comments (21)
  • @candra2299
    Benar benar negeri dagelan, politisinya lebih lucu dari pada pelawak, nggak tahu malu
  • @SonaSona-cf9ff
    Mending gelar tiker daripada gelar abal" Masuk PAK EKO..
  • @candra2299
    Satu persatu keburukan, kebusukan terbongkar dgn sendirinya, benar2 menjijikkan
  • @TulangTele
    Professor yg sesungguhnya sabar ya, ada politikus saking hebatnya, S2 dulu baru S1, entah ini sekolah kejar paket apa namanya, baru denger aturan ini.
  • Di Indonesia masalah pendidikan sdh nggak aneh sekolah TK aja selesai pakai toga bagaikan mahasiswa yg lulus kuliah,Mendikbudnya saja bungkam sdh berapa Mendikbud nggak bisa menertibkan hal yg jadi salah kaprah,makanya marak ijadah palsu juga
  • Tidak terkejut kita dalam dunia pendidikan di Negara kita ini yang penting nama mutu yang buat media.kepala daerah tdk tau kita setelah satu tahun s2.padahal S1 diragukan.
  • untuk mencapai sebagai Guru Besar /Prof atau akademik fungsional tertinggi di PT adalah yang melakukan kegiatan Mengajar, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat yg disebut TRI DHARMA PT serta di tambah dengan kegiatan Penujang seperti mengikuti seminar, membawah makalah dll, sekalian harus rajin menulis di jurnal jurnal reputasi, Q1, Q2, Q3, menulis buku berupa monografi, referensi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen.....loh ko bisa lolosnya seorang politisi menjadi Guru Besar/Prof, harus dicabut dan periksa siapa yg menglolos ketua MPR RI mendapat gelar akademik tertinggi di PT
  • Setuju pendapat, negeri kita memang negeri dagelan, enak tenan ..tiba2 banyak pejabat yang tiba2 mendapat gelar guru besar dll, memang hrs diviralkan krn menyangkut ketidak adilan, dan benar juga agar tidak malu maluin kampus apabila tiba2 dibuat keterkejutan kampus mana yang menyematkan gelar tsb, wong yang sudah berjuang keras dng mengerahkan segala macam syarat untuk memenuhi persyaratan untuk meloloskan guru besar tersebut ditolak krn masih.dikatakan belum.layak..ayolah para pejabat jangan memaksa kampus untuk membuat titel ini itu yang merugikan nama baik kampus yang bersangkutan .Sebagai pejabat yang ada di negeri tercinta ini selalu menjaga nama baik kampus agar tidak menimbulkan kegaduhan, krn memang harus gaduh kalau dilakukan dengan tidak mempertimbangkan ketidak adilan
  • Mantap mas Eko Kuntadi atas pencerahannya dan humornya, PDIP jaya, Indonesia keren, NKRI harga mati, kami muak dan mau muntah, merdeka.
  • Duluan tamat S-2 baru tamat S-1 ? Kalau memang itu benar,sungguh sangat luar biasa itu Ketua MPR RI.Sudah selayaknya Bapak Jaya Suprana memberikan Piagam MURI kepada Ketua MPR RI kita.
  • Yg jd dosen aja utk meraih gelar prof hrs melewati jalan berliku dan lama blm lg kl kesangkut masalah SARA kl malaikat gak turun tangan gak bakalan lolos jd prof๐Ÿ˜…
  • HANYA SATU KATA " MEMALUKAN!" Negeri yang sudah kehilangan urat malunya. Segera bertobatlah.
  • @user-ro3jo1lu7x
    Mereka tidak puasa dengan kekuasaasn dan kekayaan doang, tapi juga butuh diakui sebagai akademisi. Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang menikmati neraka dunia
  • @whitewall651
    Nadim makarim mgkn salah satu menteri jokowi yg terbodoh selain budi ari dan zulhas. Org2 yg di kasih posisi tp ga kompeten.
  • @oppoa5sbiru220
    Boleh/bisa PINTAR APA SAJA. Tetapi KEJUJURAN, INTEGRITAS, MORALITAS lebih penting/berharga untuk menjaga martabat. ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ˜๐Ÿ’ช
  • di era jkw mmg ajaib semua bisa give away asal ada duit ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ bary di era jkw ada jendral give away mentri give away la.ini profesor give away ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ asli memalukan
  • @vitadewani2662
    Nggak heran kan orang2 yg benar2 pintar akhirnya kabur dan bekerja di LN sampai kemudian tergoda karena mendapat tawaran green card, sedih...... bagaimana nasib bangsa ini๐Ÿ˜ข